Selasa, 30 April 2019

ANALISIS SWOT PERUSAHAAN RESTAURANT BURGER KING

Nama : Isma Tadayyana Sufi (1701011493)
Prodi  : Manajemen Ekonomi
Dosen Pengampu : Dr. Agung Hirmantono, SE. M.Ak.
Mata Kuliah  : Sistem Informasi Manajemen (SIM)

ANALISIS SWOT PERUSAHAAN RESTAURANT BURGER KING

I.    SEJARAH BURGER KING

Burger King merupakan salah satu restoran cepat saji yang menyajikan hamburger sebagai menu utamanya. Perusahaan Burger King dimulai pada tahun 1953 sebagai Insta-Burger King, Jacksonville, Florida. Saat Insta-Burger King kesulitan keuangan di tahun 1954, James Mc Lamore dan David Edgerton membeli perusahaan dan lalu menamainya Burger King.
Pada tahun 1955 Burger King telah beroperasi di 40 lokasi di seluruh Amerika. Tahun 1961 Burger King menjual lisensi franchisenya kepada pengusaha di Amerika Serikat dan pada saat itu juga nama restoran berubah menjadi Burger King Corporation.
Pada tahun 1963 Burger King mulai melakukan ekspansi ke luar Amerika dan membuka cabang restoran untuk pertama kalinya di San Juan, Puerto Rico. Namun pembukaan gerai di Puerto Rico tidak mendapat tanggapan yang serius di dunia internasional. Tanggapan ini justru muncul ketika dibuka cabang restoran Burger King di Kanada tahun 1969. Setelah pembukaan cabang di Kanada, restoran ini mulai diminati ke benua lainnya seperti, di Eropa dengan Madrid sebagai kota pertamanya pada tahun 1972, Asia Timur pada tahun 1982 dan termasuk Negara lain yaitu Jepang, Taiwan, Singapura, dan Korea Selatan serta Indonesia.

II.    ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah analisis yang dapat mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk dapat memutuskan strategi perusahaan yang diinginklan sehingga mendapat keuntungan yang optimal, Analisis ini didasarkan pada suatu logika/nalar yang dapat menghasilkan suatu kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalisirkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats) yang ada didalam sutu perusahaan. Jadi, intinya analisis SWOT adalah membandingkan antara faktor eksternal perusahaan yaitu Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internalnya yaitu Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses)

Analisis SWOT Burger King :

1. Strengths ( Kekuatan )

1)    Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji
2)    Penetrasi pasar yang tinggi
3)    Terdapat banyak referensi makanan cepat saji lainnya
4)    Disukai banyak kalangan masyarakat
5)    Daging burger yang lebih tebal

2. Weakness ( Kelamahan )
1)    Banyaknya industri makanan yang menjual burger atau makanan siap saji lainnya
2)    Mudah ditiru bisnis
3)    Kurang memperhatikan nilai gizi
4)    Lemak kalori makanan sangat tinggi dan tidak baik bagi kesehatan
5)    Harga yang cukup mahal

3. Opportunity ( Peluang )
1)    Luasnya potential market yang terjadi di dunia industri makanan di Indonesia
2)   Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari menjual brand dan sistem manajemennya
3)    Mengembangkan jenis varian makanan yang lain, seperti dalam bentuk penyajian dan rasa yang baru
4)    Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis makanan cepat saji
5)   Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat kepada restaurant makanan cepat saji seperti Burger King

4.  Threat ( Ancaman )
1)  Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga persaingan juga semakin ketat
2)   Banyaknya pesaing dari restaurant seperti KFC Dan McD
3)   Adanya tekanan dari berbagai pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah obesitas
4)  Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai meninggalkan mengkonsumsi ‘’Junk Food’’
5)   Meningkatnya harga bahan makanan

III.    CONTOH KASUS

Pada dekade 80-an restoran burger king muncul di asia termasuk indonesia. Restoran burger king di indonesia hanya dapat bertahan dalam beberapa waktu di tahun 1985 .Kendala telah memiliki pelanggan setia namun burger king tidak dapat bertahan, sehingga indonesia tidak memiliki restoran khusus burger. Banyak pencinta burger king rela ke luar negeri hanya untuk mendapatkan cita rasa yang unik , serta bentuk ukuran yang berbeda.
Burger King sempat menghilang selama beberapa tahun akhirnya pada tahun 2007  PT Sari Burger Indonesia sebagai pemegang lisensi memunculkan Burger King kembali dengan adanya franchice dengan menambah jumlah gerai di seluruh Indonesia , juga akan meningkatkan mutu produk yang disajikan dari cita rasa yang unik , bentuk daging dengan ukuran yang lebih tebal, saus yang di modifikasi, serta menawarkan hidangan pelengkap seperti kentang goreng.

Rabu, 10 April 2019

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENDIDIKAN

Nama : Isma Tadayyana Sufi (1701011493)
Prodi : Manajemen Ekonomi
Dosen Pengampu : Dr. Agung Hirmantono, SE. M.Ak.
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen (SIM)


IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENDIDIKAN

(Studi Kasus di SMP Negeri 19 Bandar Lampung)

Oleh:

Viedy Dimas Aditya, Sumadi, Irawan Suntoro


FKIP Unila: Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung


ABSTRAK: Implementasi Sistem Informasi Manajemen Terpadu Pendidikan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana Implementasi Sistem Informasi Manajemen Terpadu Pendidikan yang berada di SMP Negeri 19 Bandar Lampung, dengan sub fokus penelitian pada: 1). Peran informasi sebagai input dalam pengambilan keputusan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung, 2). Komponen Sumber Daya mempengaruhi Implementasi Sistem Informasi Manajemen Terpadu Pendidikan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung, 3). Sistem Informasi Manajemen Terpadu Pendidikan membantu tercapainya visi dan misi SMP Negeri 19 Bandar Lampung, dan 4). Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah (JIBAS) melalui pengembangan SIM Terpadu Pendidikan tercapai visi dan misinya di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber Penelitian berasal dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian Implementasi Sistem Manajemen Informasi Terpadu Pendidikan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung dapat Peneliti ambil kesimpulan, antara lain: (1) Informasi yang diterima dalam proses pengambilan keputusan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung belum sepenuhnya tepat waktu, namun sudah lengkap, relevan, dan komprehensif. (2) Sumber Daya, seperti Sumber daya manusia, sumber daya perangkat keras, perangkat lunak, dan proses pengolahan data menjadi informasi di SMP Negeri 19 Bandar Lampung saling bersinergi satu dengan yang lain membantu dalam proses manajemen. (3) Implementasi Sistem Informasi di SMP Negeri 19 Bandar Lampung mendukung kinerja harian organisasi, mendukung kinerja manajemen, serta mampu mempengaruhi pemenuhan kewajiban yang berhubungan dengan aset organisasi. (4) Implementasi Sistem Informasi Manajemen Terpadu Pendidikan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung mampu meningkatkan kualitas pengelolaan informasi, memberikan akses informasi yang faktual, memberikan timbal balik yang positif terhadap pelayanan mutu terstandarisasi, serta dapat mengelola dan menjadi media komunikasi efektif dan efisien bagi sekolah, salah satunya adalah website sekolah.

Menurut (wikipedia, 2012), Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem dalam (wikipedia, 2012), antara lain:tujuan, masukan, proses, keluaran,batas, mekanisme pengendalian, dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem: 
(a) Tujuan (Goal). Setiap sistem memiliki tujuan (Goal). Tujuan inilah yang menjadi motivasi untuk mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja,tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
(b) Masukan (Input). Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.
(c) Proses (Proccess). Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai.
(d) Keluaran (Output). Keluaran (Output) merupakan hasil daripemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
(e) Batas (Boundary). Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. 
(f) Mekanisme pengendalian (control mechanism), diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannyaadalah untuk mengatur agar sistemberjalan sesuai dengan tujuan.
(g) Lingkungan (Environment),Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

JIBAS adalah kependekkan dari Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah. JIBAS lahir dari Visi "Kebersamaan untuk Kemajuan Pendidikan Indonesia". Misi JIBAS adalah membangun jaringan informasi dan komunitas pendidikan yang bisa mewadahi interaksi dan aktifitas setiap elemen pendidikan dari siswa, guru, orang tua, sekolah, yayasan, pemerintah dan masyarakat umum.

Misi JIBAS itu sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) Menyediakan sistem informasi sekolah yang lengkap dan terintegrasi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah.
(2) Membuka seluas-luasnya akses informasi akademik sekolah yang faktual bagi masyarakat, sehingga sekolah mendapatkan umpan balik positif dalam meningkatan mutu pendidikan secara kontinu.
(3) Menyediakan sistem pengendalian mutu sekolah yang memiliki standarisasi pengukuran dan dapat diakses secara transparan oleh berbagai pihak berwenang, seperti pemerintah, orang tua, komite sekolah atau yayasan.
(4) Mengelola media komunikasi dan kolaborasi yang efektif dan efisien bagi komunitas pendidikan.

Kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan, sebagai berikut:

            Feedback
Gambar 2.5 Kerangka Pikir Penelitian



METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil wawancara antara peneliti dan informan.

Rancangan studi kasus dipilih dengan tujuan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan how dan why tentang implimentasi penggunaan Sistem Informasi Terpadu Pendidikan ditinjau dari aspek pemanfaatan yang membantu dalam manajerial.

Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2011:337), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus hingga tuntas, sampai datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data setelah pengumpulan data, antara lain data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan data verification (verifikasi data). Proses analisis data tersebut digambarkan sebagai berikut: SumbernSugiyono (2011:328)



TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

TEMUAN PENELITIAN

Informasi sebagai input dalam pengambilan keputusan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

1. Informasi yang disampaikan oleh sumber kepada pencari informasi di tingkat manajemen sangat akurat, hal ini menunjukkan kualitas informasi sebagai input dapat dipertanggungjawabkan.
2. Informasi yang disampaikan oleh sumber kepada pencari informasi di tingkat manajemen belum sepenuhnya tepat waktu.
3. Informasi yang disampaikan oleh sumber informasi kepada pencari informasi tidak sepenuhnya komprehensif atau menyeluruh dan lengkap. Informasi yang disampaikan terkadang hanya sebagian saja.
4. Informasi yang disampaikan oleh sumber informasi kepada pencari informasi tidak sepenuhnya relevan dengan kondisi organisasi saat akan diambil keputusan atau kebijakan.


Gambar. 4.4 Informasi sebagai input dalam pengambilan keputusan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung

 
Komponen Sumber Daya dalam Sistem Informasi mempengaruhi Implementasi SIM Terpadu Pendidikan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung adalah:

1. Sumber Daya Manusia sebagian besar bersahabat dengan Teknologi informasi dan memiliki keinginan untuk selalu belajar mengenai teknologi.
2. Kendala usia dan latar belakang pendidikan yang berbeda, serta keinginan problem solving SDM yang rendah.
3. Sumber daya perangkat lunak dari JIBAS merupakan hal yang baru, sehingga belum banyak program yang digunakan serta dimanfaatkan manajemen terhadap SIM Terpadu Pendidikan ini.
4. Sumber daya perangkat keras yang digunakan manajemen saat penelitian ini berlangsung belum cukup memenuhi kriteria kekinian, namun masih baik digunakan dalam Implementasi SIM Terpadu Pendidikan.
5. Sumber daya pengolahan data oleh manajemen menggunakan SIM Terpadu Pendidikan belum sepenuhnya maksimal, karena prosedur pemanfaatan SIM Terpadu Pendidikan hanya dipahami sedikit SDM yang duduk dalam manajemen sekolah.


Gambar 4.5 Komponen sumber daya yang mempengaruhi implementasi SIM




Sistem Informasi Manajemen Terpadu Pendidikan mambantu tercapainya Visi dan Misi SMP Negeri 19 Bandar Lampung

Temuan yang diperoleh mengenai SIM Terpadu Pendidikan yang membantu tercapainya visi dan misi di SMP Negeri 19 Bandar Lampung adalah:

1. Visi SMP Negeri 19 Bandar Lampung adalah unggul dan berkarakter, hal ini menunjukkan keunggulan segala bidang, termasuk dalam manajemen mutu pelayan pendidikan, misalnya penyediaan data dalam bentuk informasi yang dibutuhkan stakeholders harus dalam kondisi terkini.
2. SIM Terpadu Pendidikan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung dirasakan oleh manajemen mempengaruhi kinerja organisasi lebih baik dari sebelum menggunakan SIM Terpadu Pendidikan.
3. SIM Terpadu Pendidikan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung menurut manajemen mampu mempengaruhi pengambilan keputusan.
4. SIM Terpadu Pendidikan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung mempengaruhi aset organisasi berupa data yang informasinya berupa cetak dan digital.


Gambar 4.5 SIM Terpadu Pendidikan membantu pencapaian Visi dan Misi SMP Negeri 19 Bandar Lampung



JIBAS melalui pengembangan SIM Terpadu tercapai visi dan misinya di SMP Negeri 19 Bandar Lampung

Informasi mengenai JIBAS melalui pengembangan SIM Terpadu Pendidikan tercapai visi dan misinya di SMP Negeri 19 Bandar Lampung dijelaskan sebagai berikut:

1. Kebersamaan untuk kemajuan pendidikan Indonesia adalah visi Komunitas Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah (JIBAS).
2. JIBAS membangun jaringan informasi sekolah yang lengkap untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah.
3. JIBAS membuka akses informasi sekolah yang faktual, sehingga mendapatkan umpan balik yang positif.
4. JIBAS menyediakan sistem pengendali mutu sekolah yang terstandarisasi yang dapat diakses oleh berbagai pihak.
5. JIBAS mengelola media komunikasi yang efektif dan efisien bagi komunitas pendidikan


Gambar 4.6 Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah (JIBAS) melalui pengembangan SIM Terpadu Pendidikan tercapai visi dan misinya di SMP Negeri 19 Bandar Lampung



PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Informasi sebagai input dalam pengambilan keputusan


Banyak informasi yang terima para pengambil keputusan yang terkadang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Terkadang masih banyak informasi yang ditutupi oleh beberapa pemberi informasi, sehingga informasi yang sampai tidak sepenuhnya akurat.

Menurut S.P Siagian dalam Iqbal Hasan (2002:10), pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat (Rochety, dkk. 2008:151).


Komponen Sumber Daya mempengaruhi Proses Implimentasi SIM Terpadu Pendidikan

Suatu lembaga pendidikan dapat berhasil dalam kompetisi bukan karena hanya menerapkan teknologi informasi tertentu, melainkan telah mengembangkan suatu kapabilitas tertentu untuk menerapkan teknologi informasi dalam menghadapi perubahan.

Kita ketahui bersama bahwa lembaga pendidikan dengan sumber daya manusia yang bernilai adalah bagian organisasi yang secara konsisten memecahkan masalah manajemen kepada setiap anggota pengguna teknologi informasi. Karaketeristik sumber daya manusia yang bernilai menurut Rochety, dkk. (2008:87) adalah orang-orang yang secara konsisten memecahkan masalah manajemen dan menunjukkan kesempatan perbaikan melalui sistem informasi manajemen dalam teknologi informasi yang tersedia.


Sistem Informasi Membantu Tercapainya Visi dan Misi SMP N 19 B.Lampung

Menurut Cash (1992) dalam Rochety, dkk. (2008), sistem informasi pendidikan dapat membantu para pengambil kebijakan bidang pendidikan dalam memutuskan strategi apa yang tepat untuk diterapkan dalam melakukan pengendalian dan monitoring terhadap komponen-komponen pendidikan.

Menurut Ibnu syamsi (1995:13) dalam Rochety, dkk (2008:153), unsur-unsur pengambilan keputusan yang harus dipertimbangkan antara lain sebagai berikut:

1). Tujuan pengambilan keputusan;
2). Identifikasi jenis tindakan;
3). Perhitungan faktor yang mungkin terjadi diluar rencana;
4). Sarana atau alat untuk mengevaluasi pengambilan keputusan.


JIBAS melalui pengembangan SIM Terpadu tercapai Visi dan Misinya


JIBAS singkatan dari Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah. JIBAS lahir dari visi"Kebersamaan untuk Kemajuan Pendidikan Indonesia". Misi JIBAS adalah membangun jaringan informasi dan komunitas pendidikan yang bisa mewadahi interaksi dan aktifitas setiap elemen pendidikan dari siswa, guru, orang tua, sekolah,yayasan, pemerintah dan masyarakat umum.

Jaringan yang dibentuk JIBAS akan menggabungkan fitur dan layanan berupa komunitas, konten, informasi, dan hiburan tetapi khusus untuk pendidikan Indonesia. Jaringan ini bersifat terbuka dan tumbuh mandiri. Terbuka artinya setiap pihak yang ingin berpartisipasi dapat mengembangkan dan menyediakan layanan pendidikan bagi setiap anggota komunitas. Tumbuh mandiri maksudnya, sistem ini berkembang dari aktifitas dan interaksi dari setiap anggotanya.

Salah satu wujud JIBAS yaitu sistem informasi manajemen sekolah yang membantu operasional sekolah  mulai dari akademik, keuangan, perpustakaan, pelaporan dan interaksi guru-siswa. Sistem ini dipasang secara lokal di sekolah jadi memudahkan sekolah untuk menggunakannya. Secara berkala, data operasional sekolah ini dapat ditransfer secara online atau offline ke basis data JIBAS pusat. Jadi, bagi sekolah yang berada di daerah atau belum memiliki fasilitas Internet memadai, masih dapat terhubung ke jaringan JIBAS.

Penggunaan JIBAS oleh komunitas pendidikan kita akan memberikan manfaat khusus, antara lain:

1). Potret Aktual Kondisi Pendidikan dari gabungan data kegiatan setiap sekolah, dapat ditampilkan berbagai informasi aktual mengenai kondisi proses pendidikan di sekolah.
2). Basis data siswa dan guru nasional dibentuk dari gabungan data-data siswa dan guru dari setiap sekolah yang terhubung ke dalam jaringan JIBAS.
3). Pemerintah dapat melakukan audit dan pemantauan penggunaan dana bantuan operasional pendidikan di sekolah; dan
4). Pemerintah atau pihak yang berwenang dapat melakukan penilaian dan pengujian tentang kinerja sekolah dalam bidang akademik dengan melihat informasi nilai atau presensi siswa dan guru.

Melihat upaya komunitas JIBAS memajukan manajemen sekolah di Indonesia, membuat program ini banyak membantu manajemen di sekolah menjadi lebih baik dalam pelayanan serta meningkatkan manajemen sekolah. Sistem Informasi Manajemen Terpadu JIBAS yang di Implimentasikan SMP Negeri 19 Bandar Lampung terstandarisasi serta menjadikan peningkatan mutu pelayanan pendidikan, program ini juga dapat menjadi media komunikasi yang efektif dan efisien, jika dilakukan secara online.


PENUTUP

KESIMPULAN


Hasil penelitian Implementasi Sistem Manajemen Informasi Terpadu di SMP Negeri 19 Bandar Lampung dapat Peneliti ambil kesimpulan dari temuan dan hasil pembahasan penelitian, antara lain:  1) Peran informasi dalam proses pengambilan keputusan belum sepenuhnya tepat waktu, namun sudah lengkap, relevan, dan komprehensif. 2) Sumber Daya, seperti Sumber daya manusia, sumber daya perangkat keras, perangkat lunak, dan proses pengolahan data menjadi informasi saling bersinergi satu dengan yang lain membantu dalam proses manajemen. 3) Implementasi Sistem Informasi dapat mendukung kinerja harian organisasi, mendukung kinerja manajemen, serta mampu mempengaruhi pemenuhan kewajiban yang berhubungan dengan aset organisasi. 4) Implementasi Sistem Informasi Manajemen Terpadu mampu meningkatkan kualitas pengelolaan informasi, memberikan akses informasi yang faktual, memberikan timbal balik yang positif terhadap pelayanan mutu terstandarisasi, serta dapat mengelola dan menjadi media komunikasi efektif dan efisien bagi sekolah,  salah satunya adalah website sekolah.


SARAN


Bagi Kepala Sekolah, diharapkan mampu lebih meningkatkan komunikasi internal organisasi di SMP Negeri 19 Bandar Lampung, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih tepat, serta efektif dan efisien. Bagi Pendidik, perlu adanya pelatihan Sistem Informasi Pendidikan bagi pendidik, teknisi atau operator teknologi informasi secara berkesinambungan mengikuti perkembangan teknologi dan aplikasi, karena penyempurnaan aplikasi terus berkembang. Bagi Stakeholders sekolah, terutama Komite Sekolah agar berusaha untuk merubah pola fikir sumber daya manusia agar lebih profesional, mempunyai wawasan dan pengetahuan mengenai teknologi informasi yang berkembang sangat pesat. Kemudian menyiapkan anggaran keuangan untuk biaya listrik, perawatan perangkat keras atau lunak, perawatan jaringan dan tunjangan khusus bagi ahli atau teknisi untuk pelayanan mutu pendidikan yang lebih baik.



DAFTAR RUJUKAN

Buku: Hall, J.A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 3, Salemba Empat: Jakarta.
Harsono, Djati. 2009. Implementasi Kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan nasional (simtanas) di Kantor Pertanahan Kabupaten Jepara. Tesis Pascasarjana Universitas Dipenogoro: UNDIP
Miles, Matthews dan Huberman A, Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang   Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press
Mirfani, dkk. 2009. Administrasi Pendidikan. Bandung: Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI
Moleong. 1999. Metodologi Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Mulyatiningsih,Dr.Endang.2012. Metode penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfa Beta
Rochaety, Ety dkk.2008. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfa : Bandung

Internet: www.wikipedia.co.id/pengertian-sistem-informasi.html.
www.wikipedia.co.id/pengertian-perangkat-lunak.html.
www.jibas.net/.